Setiap pekan, pada Sabtu semua santri ABRAD akan berkumpul di masjid pondok untuk menghadiri Sima’an Pekanan, yakni ajang untuk menguji kemampuan hafalan Qur’an santri. Santri secara bergiliran akan tampil untuk menunjukkan kebolehan mereka dalam melantunkan ayat-ayat Qur’an yang sudah mereka hafal.
Al-Hafizh Muhammad Muharram, pengampu program tahfizh Qur’an ABRAD, menyatakan bahwa “kegiatan sima’an ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, untuk menguji kualitas hafalan santri. Kemudian kedua, untuk menguji mental santri tampil di depan publik, sehingga jika kelak tiba masanya kembali ke tengah masyrakat, mereka sudah punya bekal kemampuan yang memadai.”
Program Tahfizh Qur’an, di sebuah pondok adalah menu wajib. Karena kemampuan baca tulis dan hafal Qur’an adalah barometer paling dasar kualitas seorang santri.
Sekedar informasi, saat ini Pondok Pesantren DDI ABRAD Makassar membina lebih kurang 50 santri putra dan putri. Mayoritas santri berasal dari keluarga yatim dan atau tidak mampu. Olehnya itu, pengurus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para dermawan untuk menyisihkan sebagian harta yang Tuhan titipkan pada mereka, untuk membantu program pembelajaran selama di pondok.
Proses pendaftaran hingga akhir periode pembelajaran nantinya tidak dipungut biaya sepeserpun.