Daftar Isi Biografi Dr. Muhammad Nawawi Yahya Abdurrazaq, MA
Kelahiran
Dr. Muhammad Nawawi Yahya Abdurrazaq, MA adalah ulama dan tokoh Mandar, Sulawesi Barat yang lahir di Manjopai tahun 1929, namun justeru masyarakat Mandar sendiri tidak banyak yang kenal beliau, sebab masa pengabdian dan hidup beliau lebih banyak dihabiskan di luar negeri. Beliau berusia 53 tahun, sementara 39 tahun usianya dihabiskan untuk belajar dan tinggal di luar negeri.
Wafat
Beliau banyak menghabiskan masa hidupnya dengan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk belajar, bahkan beliau pernah tinggal di Belanda, Makkah dan Madinah, terakhir beliau menetap di Kairo, Mesir hingga menikah dengan warga negara Mesir. Tidak lama setelah menyelesaikan program Doktornya, beliau pulang ke Indonesia untuk bersilaturrahmi dengan keluarga di kampung halamannya di Manjopai, Polewali Mandar.
Sekitar satu bulan di kampung halaman ahirnya beliau wafat pada hari kamis dalam keadaan mendadak seusai shalat dhuha dalam posisi sedang memegang kitab kuning yang tipis dengan mendekapkan kitab tersebut di dadanya, Peristiwa itu terjadi pada tahun 1982 dalam usia beliau 53 tahun. Kemudian jenazahnya dimakamkan di samping makam ayah dan ibunya di halaman masjid Manjopai, Tinambung Polewali Mandar.
Pendidikan
Beliau dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga yang kental dengan tradisi dan ajaran agama Islam yang kuat. Ayahnya adalah KH. Yahya Abdurrazaq adalah seorang imam (Qadhi) masjid Manjopai. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di kampung halaman di Polewali Mandar. Riwayat pendidikan tingkat dasar dan menengah diselesaikan di Mandar.
Muhammad Nawawi Yahya berangkat ke Kairo Mesir sesaat setelah peristiwa pembantaian oleh Westerling di Galung Lombok Mandar. Peristiwa ini populer di Sulawesi Selatan dengan nama Peristiwa Korban 40.000 jiwa khususnya di Galung Lombok Mandar tanggal 2 Februari 1947. Dalam peristiwa pembantaian warga Mandar oleh Westerling ini selain korban tewas juga banyak tokoh dan pemuda Mandar ditangkap, termasuk di antaranya saudara kandungnya bernama Muhammad Zawawi Yahya ikut tertangkap, namun ia selamat lolos dari maut.
Sehari setelah peristiwa Westerling di Galung Lombok Mandar, Muhammad Nawawi Yahya waktu itu berumur 18 tahun segera meninggalkan Mandar menuju Sawitto Pinrang. Selanjutnya menuju Makassar. Mengingat perjalanan darat dari Mandar ke Makassar pada saat itu dalam situasi dan kondisi yang tidak aman sehingga memerlukan waktu beberapa hari hingga sampai di Makassar. Pada tahun itu juga Beliau berhasil berangkat ke Kairo Mesir tahun 1947.
Pendidikannya di Kairo Mesir mulai dari Madrasah Aliyah, S1, S2, hingga S3 di Universitas Al-Azhar. Sebelumnya pernah belajar di Mekah dan Madinah, dan juga pernah di Belanda. Program Doktornya di Fakultas Syariah wa al-Qanun selesai tahun 1980. Pada masanya, Dr. Muhammad Nawawi Yahya tercatat sebagai satu-satunya Doktor bidang Syariah wa al-Qanun dari Asia Tenggara. Karya monumentalnya berupa Disertasi 6 Jilid 3246 halaman.
Sumber: https://www.laduni.id/post/read/46880/biografi-dr-muhammad-nawawi-yahya-abdurrazaq-ma